Indahnya Persahabatan
Pagi hari yang indah dengan bunyi-bunyian
udara berhembus dan meniup pohon apel yang telah dipenuhi apel, air mengalir,
burung-burung diatas pohon bernyanyi bahagia, anak-anak kecil yang bermain,
benar-benar pemandangan yang indah untuk hari sabtu yang sunyi senyap. Pada
hari yang indah itu terdapat sebuah anak perempuan yang duduk diam di rumah
pohonnya, diam merenungkan hari-hari yang telah ia lalui dengan bahagia, nama
anak ini adalah Onari Shikamaru. Tiba-tiba ada bola yang terlempar jauh
mengenai kepala Ona yang disebabkan oleh lemparan anak lelaki itu yang bernama
Oko Kamaru. “Maafkan aku ya, karena lemparanku bola ini mengenai kepalamu.”kata
Oko dengan wajah bersalah, Ona hanya melihatnya tanpa berkata apa-apa. Onapun
kembali kerumahnya dan cepat-cepat naik dan masuk kedalam kamar, Ona menutup
matanya dan tiba-tiba dia teringat peristiwa itu tadi Ona berusaha melupakan
itu semua tetapi rasanya dia tidak bisa melupakan itu semua. Tiba-tiba dia
mendengar suara ketukan pintu, mama Ona memanggil Ona “Ona tolong bukakan
pintunya mama masih sedang menggoreng omelet keuskaanmu.” “Baiklah mam”. Ona
turun dari kamar secepatnya dan membukakan pintu, setelah membukakan pintu dia
kaget dan menunduk malu “Hey maafkan aku tadi telah tidak sengaja melempar bola
dan mengenaimu. Aku memetik bunga dan mangga ini dari halamanku ini tolong
terimalah ini, aku memiliki satu permintaan bolehkah aku menjadi temanmu? Tapi
ngomong-ngomong kau sangat cantik seperti bunga violet biru yang aku petik ini
dan mukamu terlihat manis seperti mangga yang aku petik ini. Kalau kau menerima permintaanku untuk menjadi
temanmu datanglah ke taman mawar biru putih ya, bye bye selamat tinggal dan
semoga besok kita bisa bertemu.” Ona hanya mengangguk malu, Ona menutup pintu
dan berjalah ke dapur untuk mengambil vas yang sudah berisi air dan meletakkan
bunga violet itu kedalamnya setelah itu dia mengupas kulit mangga dan memotong
mangga itu dan memasukkannya kedalam piring untuk dimakannya dikamar, setelah
selesai dia membawa vas itu dan mangga kekamarnya. Ona memakan mangga itu
sambil mengingat apa yang terjadi, dia memakan mangga itu dengan muka yang
memerah dan tertawa saat teringat apa yang terjadi tadi setelah selesai memakan
dia kembali kedapur untuk mencuci piring, setelah itu dia kembali kekamar dan
tidur.
Keesokan harinya dia teringat atas permintaan
Oko untuk menjadi temannya, Oko menyuruhnya untuk bertemu dengannya di taman
mawar biru putih. Ona pun bersiap-siap untuk berangkat ke taman mawar biru
putih, dia membawa empat buah apel, empat rainbow cake, 2 botol susu dan gelas
semuanya itu dimasukkannya kedalam keranjang mungilnya. Setelah berkemas Ona
mengganti bajunya dengan celana jeans pendek dengan baju berwarna tosca polos,
Ona pun pergi ke sana dengan gembira. Setelah sampai disana Ona tidak melihat
Oko ada didasana, Ona berpikir bahwa Oko hanya bercanda dengan perkataannya
kemarin. Ternyata tidak, Oko berjalan mengendap-endap dibelakang Ona dan
langsung mengagetinya, Ona sangat kaget hingga ia tidak bisa berkata-kata. Oko
mulai berbicara “Jadi kau datang kesini untuk menemuikukan?” Ona pun dengan
malu menganggukkan kepalanya. “ Kalau begitu ayo kita pergi ketempat rahasia
yang aku dirikan” ajak Oko. Tempat itu dikelilingi oleh banyak sekali bunga
mawar dan pohon beringin jadi tempat itu tidak akan diketahui oleh siapapun.
Didalam sana terdapat satu tenda kecil berwarna abu-abu, setiap pagi tempat itu
selalu tepat dibawah sinar matahari jadi jika kita duduk ditenda itu akan
serasa didekat perapian yang hangat. “Wah bagus sekali tempat ini, berada
ditempat seperti ini walaupun pada malam hari akan sangat terasa nyaman dan
enak” puji Ona pada Oko, “Apa yang kau bawa didalam keranjang itu?” tanya Oko,
“ Oh ini, ada empat buah apel, empat potong rainbow cake yang aku buat sendiri,
dan dua botol susu ukuran besar”, “ Wah pasti enak, ayo kita makan sambil
membaca buku” ajak Oko “ Apa kau punya buku serial detektif? Bolehkah aku
meminjamnya” tanya Ona “ Oh kalau detektif aku punya lengkap dari yang pertama
sampai yang terakhir kau boleh meminjamnya” jawab Oko. Mereka pun membaca buku
sambil memakan makanan yang dibawa Ona, mereka berbagi cerita dan tertawa.
Setelah jam tiga sore Ona dan Oko pun pulang kerumah masing-masing. Sesampai
dirumah Ona menulis kejadian itu tadi agar dia tidak melupakan kejadian yang
menyenangkan itu.
Beberapa hari kemudian mereka pun kembali
masuk kesekolah, ternyata Ona dan Oko berada di kelas yang sama yaitu kelas
11b, mereka berdua pun sangat senang. Mereka berangkat kesekolah bersamaan,
sesampainya disekolah mereka memilih tempat duduk yang bagus dan nyaman, mereka
duduk bersebelahan. Setelah selesai sekolah Ona berjanji akan datang ketenda
mawar itu untuk bermain lagi. Dua tahun berlalu dengan cepat, mereka sekarang
sudah kuliah. Persahabatan mereka sejak saat itu menjadi semakin dekat. Saat
liburan kuliah Oko mengajaknya untuk jalan-jalan keluar negeri, tepatnya di
Korea, Ona sangat senang. Ona pun pulang untuk minta ijin ibuya, ibunya pun
mengijinkannya. Ona dengan perasaan senang mengemasi barang-barangnya karena mereka
akan berangkat besok. Keesokan harinya, “Hai Ona apakah kau siap untuk
berangkat ke Korea?” jawab Ona “Tentu saja aku siap”.
Keberangkatan mereka pun dimulai, Oko punya
rencana untuk membicarakan hal yang serius kepada Ona, dan Ona pun punya
rencana yang sama. Saat ditengah-tengah perjalanan Oko mengajak Ona kebelakang,
“ Apa ada yang akan kau bicarakan? “ tanya Ona “ Sebenarnya memang ada yang aku
mau bicarakan. Aku mau bilang sama kamu, jika kita nanti besar memiliki
pasangan sendiri-sendiri aku takut kita akan berpisah” Ona melanjutkan “
Sebenarnya aku juga takut jika kita akan berpisah” Ona mengatakannya dengan
perasaan sedih. Setelah itu mereka kembali duduk, mereka menikmati kembali
perjalanan itu. Sesampainya di Korea mereka menginap di sebuah hotel Yeogwan,
mereka memesan kamar VVIP dengan dua
tempat tidur satu dibawah dan satu diatas. Mereka pun masuk kekamar dan
membereskan semua barang yang dia bawa. Oko menyuruh Ona untuk tidur agar besok
mereka bisa berwisata tanpa lelah, lagipula besok adalah hari pertama mereka
melalui sesuatu yang bahagia. Mereka pun tidur sambil memimpikan apa yang akan
terjadi besok. Keesokan hari yang cerah matahari terbit dari timur dengan warna
merah kejingga-jinggaan, mereka berdua bangun bersamaan karena alarm yang
disetel oleh Ona. Ona menyuruh Oko untuk mandi terlebi dahulu, setelah Oko
mandi baru Ona yang mandi. “Wah segar sekali air disini, kesegaran air yang
dicampurkan kehangatan matahari sungguh membuat badan menjadi terasa nyaman”
kata Ona “Ya, benar-benar pagi hari yang cerah dan indah” sahut Oko. Oko
berencana untuk pergi ketaman dulu, karena taman disini begitu indah banyak
sekali bunga mawar. Setelah sampai disana “Wah bunga mawar berwarna biru dan
putih ini mengingatkanku pada masa berteman kita” kata Ona “Yup, benar juga
masa-masa dimana kita masih berteman begitu menyenangkan, mungkin akan lebih
menyenangkan sekarang karena persahabatan kita sudah semakin dekat” kata Oko
“Mungkin” sahut Ona. Mereka bermain bersama anjing yang hidup di taman itu,
anjing-anjing di taman itu memang dipelihara oleh pemerintah di Korea. Ada
banyak sekali anjing mulai dari cihuahua sampai siberian haski. Mereka sangat
suka bermain disana. Tidak terasa waktu telah berlalu, sekarang sudah jam dua
belas siang, mereka pun merasa lapar mereka berencana untuk makan direstoran
taman. Direstoran taman mereka memakan makanan khas Korea yaitu kimbab dan
kimchi. Setelah makan mereka kembali kerumah. Dirumah, “Siang hari yang indah
bisa bermain bersama anjing-anjing yang lucu itu, sungguh-sungguh menyenangkan”
gumam Ona, “besok kita akan pergi ke mall “ sahut Oko “benarkah, oh aku sungguh
menanti-nanti untuk pergi ke mall di Korea. Aku ingin tahu sebagaimana modern
mall di Korea itu. Kalau begitu kita harus tidur cepat-cepat agar besok pagi-pagi
bisa berolahraga dengan cepat dan cepat pergi ke mall.” “Bye-bye selamat
tidur.”
Keesokan harinya, sama seperti biasa mereka
bangun mandi dan olahraga. Selesai mereka berolah raga mereka kembali hotel dan
bersiap-siap untuk pergi ke mall, tetapi rasanya awan agak mendung, tetapi itu
tidak masalah bagi mereka karena mereka memiliki persediaan payung. Setibanya
di mall, mereka berdua hanya bisa melongo karena mall itu begitu besar dan
modern “Hebat” gumam Ona. Mereka pun berbelanja pakaian, aksesoris, sepatu dan
masih banyak lagi. Ditengah-tengah berbelanja tiba-tiba Oko berkata “Besok
pagi-pagi, sebenarnya kita akan kembali ke Indonesia” “Tidak apa-apa yang
penting aku sudah tahu bagaimana suasana dan keadaan diKorea.” Setelah mereka
berbelanja mereka kembali kehotel lalu mengemasi barang-barang mereka, setelah
berkemas mereka tidur dengan pulas. Alarm berbunyi “ Kring-kring-kring waktunya
bangun-waktunya bangun-kring-kring” mereka semua pun bangun dan segera bersiap
untuk pergi kepelabuhan. Sesampainya dipelabuhan mereka menunggu pesawat,
setelah naik ke kapal mereka tidur kembali ditempat mereka. Perjalanan kembali
dari Korea ke Indonesia adalah satu hari. Jam delapan lebih tigapuluh menit
mereka bangun, seorang pramugari langsung pergi kebangku mereka untuk melayani
mereka, pramugari itu bertanya kepada mereka apakah mereka mau makan sekarang?
makan pagi ini adalah sandwich dan susu, mereka berduapun setuju untuk makan
sekarang karena mereka sudah sangat lapar. Setelah pramugari itu membawakan
makanan dan minuman, mereka langsung memakan itu semua dengan lahap. Setelah
selesai mereka bosan sekali karena tidak ada hal yang mereka bisa lakukan, Ona
pun langsung mengambil buku dektektiv conan yang dia bawa ditasnya, Oko pun
juga membaca buku yang sama, sangking serunya mereka sampai ketawa-tawa dan
orang yang duduk dekat dengan mereka bingung kenapa dua orang ini bisa
ketawa-tawa sendiri tanpa ada alasan.
Setelah beberapa lama waktu di dalam pesawat
akhirnya mereka bisa keluar karena sudah sampai diIndonesia. Mereka pun saling
mengucapkan selamat tinggal dan kembali kerumah mereka masing-masing. Tentu
saja orang tua mereka langsung menyambut mereka karena sudah satu bulan mereka
tidak bertemu. Mereka berdua memberikan oleh-oleh yang mereka beli di mall pada
waktu itu, orang tua mereka sangat senang walau hanya oleh-oleh kecil. Ona pun
tidur dengan bahagia bercampur rasa lelah. Keesokan harinya, “ Hai Ona, kita
ketemu lagi, aku masih merasa lelah dan ngantuk” “Iya betul juga”. Ternyata
kemarin mereka berencana untuk kembali ke pondok mereka ditaman. Ditaman mereka
berencana untuk membuat mainan yang banyak untuk pelayanan digereja kecil
didesa, Mereka berencana untuk membuat pigura, tetapi Oko masih ragu-ragu untuk
membuat itu karenan dia tidak bisa membuatnya walaupun dia cukup terampil untuk
memotong karton, dengan santai Ona pun berkata “Janganlah ragu-ragu karena aku
sudah berpengalaman membuat banyak sekali pigura untuk pelayanan saat aku kelas
enam SD”“ kalau begitu baiklah nanti aku akan membantumu untuk memotong
kartonnya. Mereka pun pergi berbelanja mereka butuh enam karton besar,
manik-manik, cat, dan lem. Setelah selesai berbelanja mereka semua pulang
kerumah Ona, Ona langsung mengajak Oko kekamarnya. Saat masuk Oko hanya bisa
tercengang melihat kamar Ona, dia bertanya “Apakah kau yang membuat semua
lukisan ini, apakah kau yang membuat semua lukisan yang ada ditembokmu ini? Dan
apa ini kenapa ada banyak kertas yang menggantung dipohonmu yang kau buat dari
ranting kering ini? “ Ya begitulah disaat-saat aku sedang bosan aku akan
melukis gambar yang ada didalam hatiku, dan ini adalah harapan untuk natal kali
ini yang teman-tamanku buat saat mereka datang kesini, “ Apakah aku bisa
membuatnya? “ Ya mungkin, tapi nanti saja ketika kita selesai membuat pigura karena
kita tidak punya banyak waktu kita hanya punya waktu tiga hari, mungkin kau
akan menginap disini, jika kau menginap disini kau akan tidur dikasur yang ada
dibawah tempat tidurku, dan jika kau menginap kau akan jadi satu-satunya teman
yang pertama minginap disini, tetapi biasanya aku tidur dirumah pohon untuk
menemukan kehangatan, karena rumah pohon yang aku dirikan bagaikan duduk
didekat perapian. “ Ya,ya,ya teruskan saja omonganmu yang panjang dan aku akan
menjawab bahwa aku akan menginap disini, “Sungguh! jika kau menginap disini
ibuku pasti akan- “Stop jangan berkata-kata lagi, sekarang kita harus membuat
piguranya, tetapi tunjukkan pigura yang sudah kau buat.” Ona pun menunjukkan
piguranya,dan mereka pun membuat pigura itu dan idak disadar sore hari sudah
tiba, Oko cepat-cepat kembali kerumahnya dan mengambil baju untuk menginap
dirumah Ona. Dirumah Ona mereka menonton film dileptop sambil memakan popcorn
yang sudah dibuat ibu. Ona dan Oko benar-benar mersakan indahnya persahabatan
mereka selama ini.
Esok hari mereka pun memulai untuk membuat
persiapan untuk pelayanan, mereka membawa pigura yang mereka buat kue-kue untuk
anak-anak disana dan tentu firman Tuhan yang akan mereka beritakan disana.
Selama pelayanan mereka benar-benar merasa senang karena mereka bisa berbagi
dan bermain. Setelah pulang dari pelayanan mereka mengganti pakaian mereka dan
sesegera mungkin untuk tidur. Setelah bangun dari tidur mereka, sudah waktunya
makan malam, ibu Ona menawarkan makanan yaitu kalkun bakar, mereka makan dengan
sangat lahap, selama Oko bersahabat dengan Ona, Oko sering sekali makan
makanannya ibunya Ona, Oko sangat menyukai makanan ibunya Ona, menurut Oko
makanan yang dibuat oleh ibunya Ona sangat-sangat lezat. Setelah makan mereka
menonton film sampai jam satu subuh, mereka tidak merasa mengantuk karena pada
sore hari mereka sudah tidur sangat nyenyak, setelah menonton beberapa film,
mereka tidur kembali.
Keesokan harinya pada saat jam lima, Oko
cepat-cepat kembali kerumahnya untuk bersiap-siap kesekolah, Ona pun bersiap-siap.
Setiap hari saat mereka berangkat sekolah mereka selalu pergi kesekolah
bersama-sama, tidak terasa mereka sudah bersekolah selama dua belas, tetapi
sejak lima hari yang lalu pada hari senin Ona merasakan seseuatu yang aneh dari
Oko, pulang sekolahpun Ona mengajak Oko kemarkas mereka. Ona menanyakan sesuatu
dari Oko “Oko apasih yang selama ini kamu sembunyikan dari sahabatmu ini?
Sesaat Oko terdiam, Okopun menjawab pertanyaan Ona “ Ona, aku minta maaf karena
tidak lama lagi kita tidak akan bisa bersahabat lagi“Apa!” Ona tiba-tiba
meledak kaget “Apa yang terjadi apakah kau akan sekolah diluar negeri? Apakah
kau akan pindah rumah, sebenarnya apa yang terjadi?” Jawab Oko “ Sebenarnya
pada hari Sabtu aku pergi kerumah sakit untuk cek, karena aku mersakan sesak
nafas yang sangat amat luar biasa, lalu setelah hasil pemeriksaan keluar aku
melihatnya ternyata aku terkena kanker paru-paru stadium akhir, pertama aku
merasakan marah bercampur sedih bercampur kaget, tapi aku merasa memang ini
sudah waktunya untuk aku meninggalkan dunia yang indah ini, aku merasa
bersyukur pada Tuhan untuk perjalanan hidup yang luar bisa yang sudah Tuhan
rangkai untuk aku.” Ona sangat sedih mendengar hal itu, Ona memeluk Oko
sahabatnya yang sangat-sangat ia kasihi itu, ia mengeluarkan air mata yang
sangat deras. Sambil menghadapi masalah sahabatnya Ona adalah orang yang paling
tegar dari siapapun tetapi juga yang paling rapuh dari siapapun. Pada suatu
hari mereka mengunjungi perpustakaan, tetapi ditangah-tengah mereka membaca
buku, tiba-tiba api kecil muncul dan menjadi api besar yang mengamuk karena
listrik yang konslet, api itu mulai menyelimuti perpustakaan itu dan mulai
memakan buku-buku yang ada disitu, semua orang berteriak-teriak panik termasuk
Ona dan Oko, Ona dan Oko berusaha untuk menyelamatkan diri mereka tetapi mereka
terlambat api merah yang membara telah mengelilingi mereka, mereka berpelukan
lama sekali, mereka telah menyadari bahwa monster merah itu akan menyelimuti
mereka, satu jam kemudian api berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran dua
jasad berhasil ditemukan dalam keadaan berpelukan.
-Hal yang
paling perharga adalah bisa hidup bersama sahabatmu tetapi juga bisa mati
bersama dengannya.-
By
Viona Fara Ditaloka.
0 komentar:
Posting Komentar