Cerpen Fantasi

by 20.39 0 komentar
Indahnya Persahabatan

Pagi hari yang indah dengan bunyi-bunyian udara berhembus dan meniup pohon apel yang telah dipenuhi apel, air mengalir, burung-burung diatas pohon bernyanyi bahagia, anak-anak kecil yang bermain, benar-benar pemandangan yang indah untuk hari sabtu yang sunyi senyap. Pada hari yang indah itu terdapat sebuah anak perempuan yang duduk diam di rumah pohonnya, diam merenungkan hari-hari yang telah ia lalui dengan bahagia, nama anak ini adalah Onari Shikamaru. Tiba-tiba ada bola yang terlempar jauh mengenai kepala Ona yang disebabkan oleh lemparan anak lelaki itu yang bernama Oko Kamaru. “Maafkan aku ya, karena lemparanku bola ini mengenai kepalamu.”kata Oko dengan wajah bersalah, Ona hanya melihatnya tanpa berkata apa-apa. Onapun kembali kerumahnya dan cepat-cepat naik dan masuk kedalam kamar, Ona menutup matanya dan tiba-tiba dia teringat peristiwa itu tadi Ona berusaha melupakan itu semua tetapi rasanya dia tidak bisa melupakan itu semua. Tiba-tiba dia mendengar suara ketukan pintu, mama Ona memanggil Ona “Ona tolong bukakan pintunya mama masih sedang menggoreng omelet keuskaanmu.” “Baiklah mam”. Ona turun dari kamar secepatnya dan membukakan pintu, setelah membukakan pintu dia kaget dan menunduk malu “Hey maafkan aku tadi telah tidak sengaja melempar bola dan mengenaimu. Aku memetik bunga dan mangga ini dari halamanku ini tolong terimalah ini, aku memiliki satu permintaan bolehkah aku menjadi temanmu? Tapi ngomong-ngomong kau sangat cantik seperti bunga violet biru yang aku petik ini dan mukamu terlihat manis seperti mangga yang aku petik ini.  Kalau kau menerima permintaanku untuk menjadi temanmu datanglah ke taman mawar biru putih ya, bye bye selamat tinggal dan semoga besok kita bisa bertemu.” Ona hanya mengangguk malu, Ona menutup pintu dan berjalah ke dapur untuk mengambil vas yang sudah berisi air dan meletakkan bunga violet itu kedalamnya setelah itu dia mengupas kulit mangga dan memotong mangga itu dan memasukkannya kedalam piring untuk dimakannya dikamar, setelah selesai dia membawa vas itu dan mangga kekamarnya. Ona memakan mangga itu sambil mengingat apa yang terjadi, dia memakan mangga itu dengan muka yang memerah dan tertawa saat teringat apa yang terjadi tadi setelah selesai memakan dia kembali kedapur untuk mencuci piring, setelah itu dia kembali kekamar dan tidur.
Keesokan harinya dia teringat atas permintaan Oko untuk menjadi temannya, Oko menyuruhnya untuk bertemu dengannya di taman mawar biru putih. Ona pun bersiap-siap untuk berangkat ke taman mawar biru putih, dia membawa empat buah apel, empat rainbow cake, 2 botol susu dan gelas semuanya itu dimasukkannya kedalam keranjang mungilnya. Setelah berkemas Ona mengganti bajunya dengan celana jeans pendek dengan baju berwarna tosca polos, Ona pun pergi ke sana dengan gembira. Setelah sampai disana Ona tidak melihat Oko ada didasana, Ona berpikir bahwa Oko hanya bercanda dengan perkataannya kemarin. Ternyata tidak, Oko berjalan mengendap-endap dibelakang Ona dan langsung mengagetinya, Ona sangat kaget hingga ia tidak bisa berkata-kata. Oko mulai berbicara “Jadi kau datang kesini untuk menemuikukan?” Ona pun dengan malu menganggukkan kepalanya. “ Kalau begitu ayo kita pergi ketempat rahasia yang aku dirikan” ajak Oko. Tempat itu dikelilingi oleh banyak sekali bunga mawar dan pohon beringin jadi tempat itu tidak akan diketahui oleh siapapun. Didalam sana terdapat satu tenda kecil berwarna abu-abu, setiap pagi tempat itu selalu tepat dibawah sinar matahari jadi jika kita duduk ditenda itu akan serasa didekat perapian yang hangat. “Wah bagus sekali tempat ini, berada ditempat seperti ini walaupun pada malam hari akan sangat terasa nyaman dan enak” puji Ona pada Oko, “Apa yang kau bawa didalam keranjang itu?” tanya Oko, “ Oh ini, ada empat buah apel, empat potong rainbow cake yang aku buat sendiri, dan dua botol susu ukuran besar”, “ Wah pasti enak, ayo kita makan sambil membaca buku” ajak Oko “ Apa kau punya buku serial detektif? Bolehkah aku meminjamnya” tanya Ona “ Oh kalau detektif aku punya lengkap dari yang pertama sampai yang terakhir kau boleh meminjamnya” jawab Oko. Mereka pun membaca buku sambil memakan makanan yang dibawa Ona, mereka berbagi cerita dan tertawa. Setelah jam tiga sore Ona dan Oko pun pulang kerumah masing-masing. Sesampai dirumah Ona menulis kejadian itu tadi agar dia tidak melupakan kejadian yang menyenangkan itu.
Beberapa hari kemudian mereka pun kembali masuk kesekolah, ternyata Ona dan Oko berada di kelas yang sama yaitu kelas 11b, mereka berdua pun sangat senang. Mereka berangkat kesekolah bersamaan, sesampainya disekolah mereka memilih tempat duduk yang bagus dan nyaman, mereka duduk bersebelahan. Setelah selesai sekolah Ona berjanji akan datang ketenda mawar itu untuk bermain lagi. Dua tahun berlalu dengan cepat, mereka sekarang sudah kuliah. Persahabatan mereka sejak saat itu menjadi semakin dekat. Saat liburan kuliah Oko mengajaknya untuk jalan-jalan keluar negeri, tepatnya di Korea, Ona sangat senang. Ona pun pulang untuk minta ijin ibuya, ibunya pun mengijinkannya. Ona dengan perasaan senang mengemasi barang-barangnya karena mereka akan berangkat besok. Keesokan harinya, “Hai Ona apakah kau siap untuk berangkat ke Korea?” jawab Ona “Tentu saja aku siap”.
Keberangkatan mereka pun dimulai, Oko punya rencana untuk membicarakan hal yang serius kepada Ona, dan Ona pun punya rencana yang sama. Saat ditengah-tengah perjalanan Oko mengajak Ona kebelakang, “ Apa ada yang akan kau bicarakan? “ tanya Ona “ Sebenarnya memang ada yang aku mau bicarakan. Aku mau bilang sama kamu, jika kita nanti besar memiliki pasangan sendiri-sendiri aku takut kita akan berpisah” Ona melanjutkan “ Sebenarnya aku juga takut jika kita akan berpisah” Ona mengatakannya dengan perasaan sedih. Setelah itu mereka kembali duduk, mereka menikmati kembali perjalanan itu. Sesampainya di Korea mereka menginap di sebuah hotel Yeogwan, mereka memesan  kamar VVIP dengan dua tempat tidur satu dibawah dan satu diatas. Mereka pun masuk kekamar dan membereskan semua barang yang dia bawa. Oko menyuruh Ona untuk tidur agar besok mereka bisa berwisata tanpa lelah, lagipula besok adalah hari pertama mereka melalui sesuatu yang bahagia. Mereka pun tidur sambil memimpikan apa yang akan terjadi besok. Keesokan hari yang cerah matahari terbit dari timur dengan warna merah kejingga-jinggaan, mereka berdua bangun bersamaan karena alarm yang disetel oleh Ona. Ona menyuruh Oko untuk mandi terlebi dahulu, setelah Oko mandi baru Ona yang mandi. “Wah segar sekali air disini, kesegaran air yang dicampurkan kehangatan matahari sungguh membuat badan menjadi terasa nyaman” kata Ona “Ya, benar-benar pagi hari yang cerah dan indah” sahut Oko. Oko berencana untuk pergi ketaman dulu, karena taman disini begitu indah banyak sekali bunga mawar. Setelah sampai disana “Wah bunga mawar berwarna biru dan putih ini mengingatkanku pada masa berteman kita” kata Ona “Yup, benar juga masa-masa dimana kita masih berteman begitu menyenangkan, mungkin akan lebih menyenangkan sekarang karena persahabatan kita sudah semakin dekat” kata Oko “Mungkin” sahut Ona. Mereka bermain bersama anjing yang hidup di taman itu, anjing-anjing di taman itu memang dipelihara oleh pemerintah di Korea. Ada banyak sekali anjing mulai dari cihuahua sampai siberian haski. Mereka sangat suka bermain disana. Tidak terasa waktu telah berlalu, sekarang sudah jam dua belas siang, mereka pun merasa lapar mereka berencana untuk makan direstoran taman. Direstoran taman mereka memakan makanan khas Korea yaitu kimbab dan kimchi. Setelah makan mereka kembali kerumah. Dirumah, “Siang hari yang indah bisa bermain bersama anjing-anjing yang lucu itu, sungguh-sungguh menyenangkan” gumam Ona, “besok kita akan pergi ke mall “ sahut Oko “benarkah, oh aku sungguh menanti-nanti untuk pergi ke mall di Korea. Aku ingin tahu sebagaimana modern mall di Korea itu. Kalau begitu kita harus tidur cepat-cepat agar besok pagi-pagi bisa berolahraga dengan cepat dan cepat pergi ke mall.” “Bye-bye selamat tidur.”
Keesokan harinya, sama seperti biasa mereka bangun mandi dan olahraga. Selesai mereka berolah raga mereka kembali hotel dan bersiap-siap untuk pergi ke mall, tetapi rasanya awan agak mendung, tetapi itu tidak masalah bagi mereka karena mereka memiliki persediaan payung. Setibanya di mall, mereka berdua hanya bisa melongo karena mall itu begitu besar dan modern “Hebat” gumam Ona. Mereka pun berbelanja pakaian, aksesoris, sepatu dan masih banyak lagi. Ditengah-tengah berbelanja tiba-tiba Oko berkata “Besok pagi-pagi, sebenarnya kita akan kembali ke Indonesia” “Tidak apa-apa yang penting aku sudah tahu bagaimana suasana dan keadaan diKorea.” Setelah mereka berbelanja mereka kembali kehotel lalu mengemasi barang-barang mereka, setelah berkemas mereka tidur dengan pulas. Alarm berbunyi “ Kring-kring-kring waktunya bangun-waktunya bangun-kring-kring” mereka semua pun bangun dan segera bersiap untuk pergi kepelabuhan. Sesampainya dipelabuhan mereka menunggu pesawat, setelah naik ke kapal mereka tidur kembali ditempat mereka. Perjalanan kembali dari Korea ke Indonesia adalah satu hari. Jam delapan lebih tigapuluh menit mereka bangun, seorang pramugari langsung pergi kebangku mereka untuk melayani mereka, pramugari itu bertanya kepada mereka apakah mereka mau makan sekarang? makan pagi ini adalah sandwich dan susu, mereka berduapun setuju untuk makan sekarang karena mereka sudah sangat lapar. Setelah pramugari itu membawakan makanan dan minuman, mereka langsung memakan itu semua dengan lahap. Setelah selesai mereka bosan sekali karena tidak ada hal yang mereka bisa lakukan, Ona pun langsung mengambil buku dektektiv conan yang dia bawa ditasnya, Oko pun juga membaca buku yang sama, sangking serunya mereka sampai ketawa-tawa dan orang yang duduk dekat dengan mereka bingung kenapa dua orang ini bisa ketawa-tawa sendiri tanpa ada alasan.
Setelah beberapa lama waktu di dalam pesawat akhirnya mereka bisa keluar karena sudah sampai diIndonesia. Mereka pun saling mengucapkan selamat tinggal dan kembali kerumah mereka masing-masing. Tentu saja orang tua mereka langsung menyambut mereka karena sudah satu bulan mereka tidak bertemu. Mereka berdua memberikan oleh-oleh yang mereka beli di mall pada waktu itu, orang tua mereka sangat senang walau hanya oleh-oleh kecil. Ona pun tidur dengan bahagia bercampur rasa lelah. Keesokan harinya, “ Hai Ona, kita ketemu lagi, aku masih merasa lelah dan ngantuk” “Iya betul juga”. Ternyata kemarin mereka berencana untuk kembali ke pondok mereka ditaman. Ditaman mereka berencana untuk membuat mainan yang banyak untuk pelayanan digereja kecil didesa, Mereka berencana untuk membuat pigura, tetapi Oko masih ragu-ragu untuk membuat itu karenan dia tidak bisa membuatnya walaupun dia cukup terampil untuk memotong karton, dengan santai Ona pun berkata “Janganlah ragu-ragu karena aku sudah berpengalaman membuat banyak sekali pigura untuk pelayanan saat aku kelas enam SD”“ kalau begitu baiklah nanti aku akan membantumu untuk memotong kartonnya. Mereka pun pergi berbelanja mereka butuh enam karton besar, manik-manik, cat, dan lem. Setelah selesai berbelanja mereka semua pulang kerumah Ona, Ona langsung mengajak Oko kekamarnya. Saat masuk Oko hanya bisa tercengang melihat kamar Ona, dia bertanya “Apakah kau yang membuat semua lukisan ini, apakah kau yang membuat semua lukisan yang ada ditembokmu ini? Dan apa ini kenapa ada banyak kertas yang menggantung dipohonmu yang kau buat dari ranting kering ini? “ Ya begitulah disaat-saat aku sedang bosan aku akan melukis gambar yang ada didalam hatiku, dan ini adalah harapan untuk natal kali ini yang teman-tamanku buat saat mereka datang kesini, “ Apakah aku bisa membuatnya? “ Ya mungkin, tapi nanti saja ketika kita selesai membuat pigura karena kita tidak punya banyak waktu kita hanya punya waktu tiga hari, mungkin kau akan menginap disini, jika kau menginap disini kau akan tidur dikasur yang ada dibawah tempat tidurku, dan jika kau menginap kau akan jadi satu-satunya teman yang pertama minginap disini, tetapi biasanya aku tidur dirumah pohon untuk menemukan kehangatan, karena rumah pohon yang aku dirikan bagaikan duduk didekat perapian. “ Ya,ya,ya teruskan saja omonganmu yang panjang dan aku akan menjawab bahwa aku akan menginap disini, “Sungguh! jika kau menginap disini ibuku pasti akan- “Stop jangan berkata-kata lagi, sekarang kita harus membuat piguranya, tetapi tunjukkan pigura yang sudah kau buat.” Ona pun menunjukkan piguranya,dan mereka pun membuat pigura itu dan idak disadar sore hari sudah tiba, Oko cepat-cepat kembali kerumahnya dan mengambil baju untuk menginap dirumah Ona. Dirumah Ona mereka menonton film dileptop sambil memakan popcorn yang sudah dibuat ibu. Ona dan Oko benar-benar mersakan indahnya persahabatan mereka selama ini.
Esok hari mereka pun memulai untuk membuat persiapan untuk pelayanan, mereka membawa pigura yang mereka buat kue-kue untuk anak-anak disana dan tentu firman Tuhan yang akan mereka beritakan disana. Selama pelayanan mereka benar-benar merasa senang karena mereka bisa berbagi dan bermain. Setelah pulang dari pelayanan mereka mengganti pakaian mereka dan sesegera mungkin untuk tidur. Setelah bangun dari tidur mereka, sudah waktunya makan malam, ibu Ona menawarkan makanan yaitu kalkun bakar, mereka makan dengan sangat lahap, selama Oko bersahabat dengan Ona, Oko sering sekali makan makanannya ibunya Ona, Oko sangat menyukai makanan ibunya Ona, menurut Oko makanan yang dibuat oleh ibunya Ona sangat-sangat lezat. Setelah makan mereka menonton film sampai jam satu subuh, mereka tidak merasa mengantuk karena pada sore hari mereka sudah tidur sangat nyenyak, setelah menonton beberapa film, mereka tidur kembali.
Keesokan harinya pada saat jam lima, Oko cepat-cepat kembali kerumahnya untuk bersiap-siap kesekolah, Ona pun bersiap-siap. Setiap hari saat mereka berangkat sekolah mereka selalu pergi kesekolah bersama-sama, tidak terasa mereka sudah bersekolah selama dua belas, tetapi sejak lima hari yang lalu pada hari senin Ona merasakan seseuatu yang aneh dari Oko, pulang sekolahpun Ona mengajak Oko kemarkas mereka. Ona menanyakan sesuatu dari Oko “Oko apasih yang selama ini kamu sembunyikan dari sahabatmu ini? Sesaat Oko terdiam, Okopun menjawab pertanyaan Ona “ Ona, aku minta maaf karena tidak lama lagi kita tidak akan bisa bersahabat lagi“Apa!” Ona tiba-tiba meledak kaget “Apa yang terjadi apakah kau akan sekolah diluar negeri? Apakah kau akan pindah rumah, sebenarnya apa yang terjadi?” Jawab Oko “ Sebenarnya pada hari Sabtu aku pergi kerumah sakit untuk cek, karena aku mersakan sesak nafas yang sangat amat luar biasa, lalu setelah hasil pemeriksaan keluar aku melihatnya ternyata aku terkena kanker paru-paru stadium akhir, pertama aku merasakan marah bercampur sedih bercampur kaget, tapi aku merasa memang ini sudah waktunya untuk aku meninggalkan dunia yang indah ini, aku merasa bersyukur pada Tuhan untuk perjalanan hidup yang luar bisa yang sudah Tuhan rangkai untuk aku.” Ona sangat sedih mendengar hal itu, Ona memeluk Oko sahabatnya yang sangat-sangat ia kasihi itu, ia mengeluarkan air mata yang sangat deras. Sambil menghadapi masalah sahabatnya Ona adalah orang yang paling tegar dari siapapun tetapi juga yang paling rapuh dari siapapun. Pada suatu hari mereka mengunjungi perpustakaan, tetapi ditangah-tengah mereka membaca buku, tiba-tiba api kecil muncul dan menjadi api besar yang mengamuk karena listrik yang konslet, api itu mulai menyelimuti perpustakaan itu dan mulai memakan buku-buku yang ada disitu, semua orang berteriak-teriak panik termasuk Ona dan Oko, Ona dan Oko berusaha untuk menyelamatkan diri mereka tetapi mereka terlambat api merah yang membara telah mengelilingi mereka, mereka berpelukan lama sekali, mereka telah menyadari bahwa monster merah itu akan menyelimuti mereka, satu jam kemudian api berhasil dipadamkan oleh pemadam kebakaran dua jasad berhasil ditemukan dalam keadaan berpelukan.
                                                                                                                              

-Hal yang paling perharga adalah bisa hidup bersama sahabatmu tetapi juga bisa mati bersama dengannya.-

By Viona Fara Ditaloka.

Viona Fara Ditaloka

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar